GenPI.co Sumsel - Penghasilan lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dinilai belum optimal.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumsel, Hengky Putrawan di Palembang, Jumat (14/7).
Saat ini, Pemprov Sumsel memiliki 11 BUMD yang bergerak di bidang perbankan, jaminan, energi, pangan, dan sebagainya.
Namun, terdapat lima BUMD milik Pemprov Sumsel yang penghasilannya belum optimal.
”Lima BUMD itu sebenarnya tidak merugi hanya saja belum optimal, sehingga membutuhkan pembinaan dan pendampingan agar bisa berkembang lagi,” katanya.
Pihaknya tidak akan memberikan penyertaan modal kepada BUMD pada 2023.
Sebab, Pemprov Sumsel sedang fokus untuk melakukan perbaikan kinerja dan pembinaan BUMD agar tetap bertahan.
“Kami tidak langsung tutup BUMD yang tidak menghasilkan karena memang tidak semudah itu, banyak hal yang perlu menjadi pertimbangan termasuk break even point (BEP) yang diharapkan saat perusahaan itu berdiri,” ujarnya.
Untuk kebaikan BUMD tersebut, pihaknya akan meminta masukan dari akademisi sekaligus melakukan kajian.
“Kami akan meminta masukan dari akademisi pada bagian mana saja yang harus dilakukan agar terjadi perbaikan kinerja terhadap BUMD, dengan begitu diharapkan BUMD ini akan berkembang sehingga memberikan pemasukan bagi Sumsel " ujarnya.
“Selain itu, BUMD itu menunjang dan mengembangkan perekonomian daerah, menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memperluas lapangan kerja,” lanjutnya. (Antara)