GenPI.co Sumsel - Omzet penjualan para pedagang daging sapi potong di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu turun akibat kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak.
Adi, pedagang daging sapi potong di Pasar Atas Baturaja mengaku khawatir dengan adanya kasus penularan PMK yang berdampak pada omzet penjualannya yang menurun drastis.
Padahal, biasanya dalam sehari ia dapat menjual daging sapi hingga 40 kilogram (Kg) hingga 50 Kg.
Sejak adanya wabah PMK, dirinya menjual daging sapi paling banyak 30 Kg per hari.
Sebab, sejumlah konsumen mengaku takut membeli daging sapi potong sejak adanya isu PMK yang menjangkit hewan ternak seperti sapi di tanah air.
“Mudah-mudahan penyakit menular pada hewan ternak sapi tersebut tidak sampai masuk ke Kabupaten OKU,” tuturnya.
Dirinya berharap, para peternak dan rumah potong di Kabupaten OKU berperan aktif dalam memastikan kesehatan hewan sebelum dipotong.
Widi, pedagang daging sapi lainnya juga mengeluhkan sepinya pembeli daging sapi sejak wabah PMK yang menjangkit hewan ternak berkaki empat itu.
“Padahal penyakit ini tidak menular pada manusia. Untuk itu kami pedagang berharap agar pemerintah lebih menggencarkan sosialisasi tentang PMK kepada masyarakat luas,” tuturnya. (Ant)