GenPI.co Sumsel - Puluhan sapi di Sumatera Selatan terdeteksi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Akibatnya, Sumsel kini masuk ke dalam status kuning wabah PMK terhadap hewan ternak.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi di Palembang, Kamis (19/5).
BACA JUGA: Kasus Hewan Ternak Positif PMK Ditemukan di Sumsel, Ini Lokasinya
Ruzuan mengatakan jika wabah PMK hewan ternak sudah terdeteksi di tiga kabupaten dan satu kota.
Empat daerah tersebut, yaitu Kabupaten Musi Rawas, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), serta Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA: Antisipasi PMK, Distribusi Hewan Ternak di Sumsel Diperketat
Rinciannya yaitu di Musi Rawas empat ekor sapi, Ogan ilir dan OKI masing-masing satu ekor sapi, dan Lubuk Linggau terdeteksi 10 ekor sapi.
“Sebagian besar hewan ternak dilakukan potong paksa, empat ekor mati, serta dua ekor sedang diobati dan isolasi agar tidak menulari hewan ternak lainnya,” tuturnya.
BACA JUGA: Ada Temuan Gejala Klinis PMK pada Ternak di Sumsel, Harap Waspada
Untuk mengantisipasi penyebarluasan wabah PMK di Sumsel, pihaknya mendapat instruksi dari Gubernur Herman Deru untuk memperketat akses keluar dan masuk hewan ternak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News