GenPI.co Sumsel - Masyarakat dan kepala desa di Sumatera Selatan diminta untuk mengembangkan desa wisata unggulan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Aufa Syahrizal di Palembang, Selasa (6/6).
"Desa yang tersebar di sejumlah daerah dalam provinsi ini memiliki banyak potensi wisata, jika dikembangkan atau dikemas menjadi ekowisata bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara berkunjung ke desa," kata Aufa.
Salah satu contohnya yaitu desa wisata warna warni Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
Desa tersebut pernah meraih juara II kategori Ekowisata Terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award pada 2020.
Lalu, desa wisata Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin.
Sungsang memiliki topografi daratan dengan mayoritas sungai dan pohon mangrove di sekitar bibir sungai.
Hasil sumber daya alamnya melimpah dengan mata pencarian utama warganya sebagai nelayan.
Karena itu, kawasan Sungsang dinilai cukup menarik untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
“Demi mengembangkan ekowisata, kami bersama dinas pariwisata kabupaten/kota di Sumsel melakukan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat terutama pemuda desa,” katanya.
Ekowisata sendiri merupakan salah satu kegiatan berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial, budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Menurutnya, dengan mengembangkan ekowisata bisa mengurangi dampak negatif lingkungan dan budaya.
“Kemudian memberi dampak positif terutama pada ekonomi masyarakat desa karena bisa dikembangkan ekonomi kreatif seperti kegiatan usaha makanan dan cendera mata, serta penginapan dan jasa lainnya,” ujar Aufa. (Antara)