GenPI.co Sumsel - Jika digigit nyamuk, biasanya kulit akan meninggalkan bentol merah.
Namun, ada risiko penyakit infeksi yang berbahaya yang ditularkan dari gigitan nyamuk, yaitu demam Zika.
Zika biasanya disebabkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Nah, berikut ini perbedaan dari demam Zika dan demam berdarah.
Perbedaan infeksi virus Zika dan DBD, yaitu gejala yang ditimbulkan dan tingkat keparahannya.
Demam yang ditimbulkan dari virus Zika biasanya tidak lebih dari 38,5 derajat celcius.
Selain itu durasinya, juga tidak berlangsung lama, pasien akan mengalami gejala dan mereda setelah seminggu.
Sedangkan gejala demam berdarah yaitu demam sekitar 40 derajat celcius.
Saat demam turun, pasien berisiko memasuki fase DBD parah hingga sindrom syok dengue yang bisa menyebabkan kematian.
Perbedaan lainnya yaitu gejala konjungtivitis, peradangan konjungtiva, selaput bening yang melapisi bagian putih mata (sklera).
Kondisi tersebut dapat membuat mata terlihat berair, memerah, serta terasa gatal.
Hal ini biasanya terjadi dari infeksi virus Zika dan tidak terlihat di DBD.
Selain dari gigitan nyamuk, virus Zika juga dapat tertular lewat hubungan intim dengan seseorang yang tertular virus tersebut.
Sedangkan penularan virus DBD lewat hubungan intim tergolong rendah dan jarang ditemukan.
Jumlah trombosit normal antara 140.000-450.000 keping per mikroliter darah (mcL).
Sedangkan pasien DBD memiliki kadar trombosit di bawah 140.000 mcL, sedangkan Zika tidak diikuti dengan menurunnya kadar trombosit. (Hellosehat)