GenPI.co Sumsel - Ratusan pohon karet milik warga di Desa Mendala, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, mati.
Matinya pohon karet tersebut diduga akibat limbah dari perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Mitra Ogan.
“Ratusan batang pohon karet yang baru saya tanam mati akibat tercemar limbah perusahaan,” ujar Ali Robi, warga Desa Mendala di Baturaja, Rabu (31/9).
Menurutnya, luberan limbah pabrik sawit milik PT Mitra Ogan diduga membuat ratusan batang pohon karet miliknya yang baru ditanam.
Parahnya lagi, ketika hujan lebat datang, aliran sungai bercampur limbah meluap di sekitar perkebunan warga hingga menggenangi sebagian kebun miliknya.
“Peristiwa ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Saya juga sudah pernah melayangkan surat ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKU,” ujarnya.
Ali menduga, Mitra Ogan sengaja membuang limbah pabriknya ke aliran sungai karena waduk penampungannya tidak sanggup menampung lagi.
Ironisnya, manajemen Mitra Ogan berdalih jika limbah dari pabriknya tersebut tidak berbahaya.
“Jika tidak berbahaya, tidak mungkin pohon karet dan pinang yang saya tanam mati semua,” katanya.
“Bahkan populasi hewan yang hidup di air itu juga terancam karena limbah menyatu dengan aliran air dan mengalir hingga ke Sungai Ogan,” lanjutnya.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten OKU sendiri sudah menyurvei dan mengambil sampel limbah untuk diuji laboratorium.
Hal itu dikonfirmasi Kabid PPLH DLH Kabupaten OKU, Febrianto Kuncoro.
“Hasilnya sudah ada, namun sudah diserahkan ke unit Pidsus Polres OKU karena mereka yang membuat laporan ke DLH,” pungkasnya. (Ant)