GenPI.co Sumsel - Direktorat Air dan Udara Polda Sumatera Selatan mengaktifkan kembali komunitas maritim.
Hal itu disampaikan Direktur Air dan Udara Polda Sumsel, Kombes Pol. Andreas Kusmaedi di Palembang, Kamis (15/12).
Komunitas Maritim Sumsel pertama kali dibentuk pada 2018.
Anggotanya merupakan instansi pemerintahan yang masing-masing punya tugas dan fungi pada bidang perairan di Sumsel.
Seperti personel Pangkalan TNI AL, TNI AU, Basarnas, Kantor Kesyahbandaran, Distrik Navigasi Laut, Dinas Perhubungan, BMKG, Kantor Bea Cukai, dan Balai Karantina Ikan di Sumsel.
“Bahkan, perusahaan BUMN seperti Pertamina, Pupuk Sriwijaya dan Perhimpunan Pengusaha Swasta ada dalam keanggotaan,” kata dia.
Sebelumnya komunitas tersebut sempat vakum karena pergantian kepemimpinan di dalamnya.
Ditambah, ada pandemi covid-19 yang melanda Indonesia beberapa tahun terakhir.
Komunitas maritim bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban kawasan di Sumsel dari potensi kriminalitas.
Pihaknya tidak dapat menjaga keamanan wilayah perairan Sumsel yang sangat luas sendirian.
Bahkan, memiliki aktivitas pergerakan kapal di perairan Sumsel juga sangat sibuk.
Ratusan kapal dengan segala tujuan bergerak keluar masuk melintasi wilayah perairan Sumatera Selatan.
Mulai dari ambang luar alur pelayaran Sungai Musi-Selat Bangka hingga anak-anak sungai lainnya.
Hal itu pun dapat memunculkan potensi kerawanan kriminalitas di perairan Sumsel yang cukup tinggi.
Karena itu, perlu dioptimalkan pengamanan secara gotong royong dengan melibatkan seluruh anggota komunitas.
“Tadi semua sepakat, selanjutnya kami bersama-sama memetakan apa yang perlu dilakukan tahun depan sudah action, sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” kata dia. (Antara)