Palembang Bakal Olah Sampah Jadi Listrik Tahun Depan

GenPI.co Sumsel - Jumlah produksi sampah di Kota Palembang, Sumatera Selatan, mencapai 1.000 ton per hari.

Sampah-sampah tersebut berasal dari limbah plastik maupun organik sisa produksi rumah tangga, pertokoan dan rumah makan yang tersebar di 18 kecamatan.

Sayangnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang hanya mampu mengangkut sekitar 700-800 ton sampah ke TPA Sukawinatan, Sukarami per hari.

BACA JUGA:  Ini Daftar Barang Ilegal yang Dimusnahkan Bea Cukai Palembang

Karena itu, Pemerintah Kota Palembang akan membangun pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) pada 2023.

Pembangunan PSEL tersebut merupakan kerja sama dengan PT Indo Green Power.

BACA JUGA:  Residivis Nekat Mencuri Komputer Puskemas di Palembang

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Akhmad Mustain di Palembang, Sabtu (17/12).

Pembangunan konstruksi PSEL akan dimulai pada April atau Mei 2023.

BACA JUGA:  Seorang Warga Meninggal Dunia dalam Kebakaran di Palembang

Selain itu, pihaknya juga sedang menunggu perizinan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Proyek PSEL atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) ini dalam kajian jual-beli listrik oleh PLN sudah dinyatakan lulus dan layak. Kami saat ini juga sedang melakukan analisis dampak lingkungan (AMDAL)," katanya.

Lokasi pembangunan PSEL tersebut rencananya berada di kawasan Keramasan, Kertapati, Palembang.

PSEL tersebut memiliki kapasitas 20 Megawatt (MW) yang dapat menjangkau 16.000 rumah tangga.

"Kapasitas PSEL ini berkapasitas 20 MW tetapi yang akan diperjualbelikan nanti sebanyak 16 MW dan sisanya untuk penggunaan internal," jelasnya.

Rencananya PSEL yang dapat menampung 1.000 ton sampah per hari tersebut akan beroperasi pada 2024.

"PSEL ini juga diharapkan menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di Kota Palembang," harapnya. (Antara)