2 Desa OKUT Jadi Kampung Tangguh Anti-Intoleransi dan Radikalisme

04 Juni 2022 06:00

GenPI.co Sumsel - Polda Sumatera Selatan menjadikan dua desa di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur sebagai Kampung Tangguh Anti-Intoleransi dan Radikalisme.

Kedua desa yang menjadi kampung tangguh tersebut yakni Desa Batu Mas dan Desa Mangulak.

Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi dua desa tersebut karena dapat membuktikan kinerja positif aparat penegak hukum di Kabupaten OKU Timur.

BACA JUGA:  Tilang Elektronik Bakal Diberlakukan di OKU Timur, Kata Wabup

“Sehari-hari kami mendeteksi kejadian-kejadian di tengah masyarakat untuk menyejahterakan rakyat,” ujarnya.

“Dahulu OKU ini tingkat kemiskinannya tinggi, artinya ada dukungan dari faktor kenyamanan sehingga masyarakat di sini lebih produktif,” lanjutnya.

BACA JUGA:  Tanam Ganja di Belakang Rumah, 2 Warga OKU Timur Ditangkap Polisi

Deru menceritakan, saat ia menjadi bupati pertama di OKU Timur pada 2003 sudah melakukan inventarisasi dan pemetaan terkait persoalan di daerah itu.

Dari upayanya tersebut, ia mengklaim angka kemiskinan di OKU Timur berangsur-angsur menurun.

BACA JUGA:  39 Warga Sumsel Sempat Bergabung Sebagai Anggota Organisasi NII

Bahkan, lanjutnya,saat ini OKU Timur menjadi salah satu kabupaten yang angka kemiskinannya terendah di Indonesia.

Menurutnya, keberagaman suku, adat istiadat, dan agama warga setempat menjadi kekuatan untuk membawa OKU Timur lebih maju di masa mendatang.

Deru melanjutkan jika sejauh ini keberhasilan yang cukup mencolok yaitu sektor pertanian dan keagamaan.

Selain itu, produksi beras di OKU Timur menjadi yang kedua setelah Banyuasin.

Begitu juga pertumbuhan jumlah pondok pesantren yang kini totalnya mencapai 101 pondok pesantren.

“Mudah-mudahan dengan adanya kampung tangguh ini dapat makin mempererat persatuan antarwarga sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik di sini,” pungkasnya. (Ant)

 

Kedua desa yang menjadi kampung tangguh tersebut yakni Desa Batu Mas dan Desa Mangulak.

Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi dua desa tersebut karena dapat membuktikan kinerja positif aparat penegak hukum di Kabupaten OKU Timur.

“Sehari-hari kami mendeteksi kejadian-kejadian di tengah masyarakat untuk menyejahterakan rakyat,” ujarnya.

“Dahulu OKU ini tingkat kemiskinannya tinggi, artinya ada dukungan dari faktor kenyamanan sehingga masyarakat di sini lebih produktif,” lanjutnya.

Deru menceritakan, saat ia menjadi bupati pertama di OKU Timur pada 2003 sudah melakukan inventarisasi dan pemetaan terkait persoalan di daerah itu.

Dari upayanya tersebut, ia mengklaim angka kemiskinan di OKU Timur berangsur-angsur menurun.

Bahkan, lanjutnya,saat ini OKU Timur menjadi salah satu kabupaten yang angka kemiskinannya terendah di Indonesia.

Menurutnya, keberagaman suku, adat istiadat, dan agama warga setempat menjadi kekuatan untuk membawa OKU Timur lebih maju di masa mendatang.

Deru melanjutkan jika sejauh ini keberhasilan yang cukup mencolok yaitu sektor pertanian dan keagamaan.

Selain itu, produksi beras di OKU Timur menjadi yang kedua setelah Banyuasin.

Begitu juga pertumbuhan jumlah pondok pesantren yang kini totalnya mencapai 101 pondok pesantren.

“Mudah-mudahan dengan adanya kampung tangguh ini dapat makin mempererat persatuan antarwarga sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik di sini,” pungkasnya. (Ant)

Redaktur: Budi Yuni

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co SUMSEL