GenPI.co Sumsel - Provinsi Sumatera Selatan akan mengembangkan klaster tanaman cabai untuk mengatasi tingginya kebutuhan komoditas tersebut.
Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat membuka Rapat Koordinasi Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan di Palembang, Rabu (29/6).
Herman mengatakan, dengan adanya klaster cabai akan memudahkan kegiatan pembibitan, penanaman, pemanenan, pascapanen, hingga pemasaran.
“Tapi tidak semua daerah bisa dibuatkan klaster cabai, harus dipilih-pilih yang memang potensial,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan analisa mendalam terkait jenis cabai yang dapat menjadi kebutuhan utama masyarakat Sumatera Selatan.
“Cabai itu bermacam-macam jenisnya, yang mana yang paling banyak dibutuhkan dan tanam yang itu dulu,” tuturnya.
Apalagi, kenaikan harga cabai merah keriting hingga Rp90.000-100.000 per kilogram cukup memprihatinkan karena memberatkan masyarakat.
Karena itu, menurutnya penting untuk memperkenalkan dan menerapkan ‘digital farming’ kepada petani karena dapat membantu penanaman cabai dari gagal panen.
“Sejauh ini penerapan digital farming itu sudah dilakukan di klaster cabai di Kabupaten Ogan Ilir yang produknya sudah dipasarkan ke masyarakat,” pungkasnya. (Ant)