GenPI.co Sumsel - Pelaku sektor kelapa sawit di Sumatera Selatan berharap pemerintah bisa memperpanjang masa penundaan pungutan ekspor (PE) sawit sampai kegiatan ekspor berjalan normal.
Harapan itu disampaikan Analis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Rudi Arpian di Palembang, Selasa (30/8).
Pasalnya, kata Rudi, kebijakan tersebut berdampak positif terhadap harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang mulai bergerak naik.
Saat ini, harga TBS di Sumsel menyentuh harga Rp 2.189,82 per kilogram dan diperkirakan bakal naik lagi pada September 2022.
Rudi merinci harga TBS di tingkat petani terus meningkat setiap tahunnya.
Pada 2019, rata-rata untuk usia tanaman 10-20 tahun dihargai Rp 1.369,8/Kg, pada 2020 rata-rata Rp 1.717,81/Kg, pada 2021 rata-rata Rp 2.502,13/Kg.
Pada 2022, harga TBS sempat di atas Rp 4.000/Kg, lalu turun drastis dikarenakan harga minyak goreng di dalam negeri.
Namun, setelah pemerintah mengambil beberapa kebijakan membuat harga TBS kembali naik.
Rupanya kebijakan tersebut memengaruhi harga minyak harga minyak goreng yang juga bergerak turun.
Kini, harga minyak goreng curah di sejumlah pasar Palembang dari Rp 18.000/liter, turun menjadi Rp 14.000-15.000/liter.
Berdasarkan Hasil Penetapan Harga TBS Periode II Provinsi Sumatera Selatan pada 19 Agustus 2022 yang berlaku hingga dua pekan mencatat harga TBS naik.
TBS usia 3 tahun Rp 1.911,34/kg, usia 4 Rp 1.960,07/Kg, usia 5 tahun Rp 2.004,76/Kg, usia 6 tahun Rp 2.044,50/Kg, usia 7 tahun Rp 2.080,18/Kg.
Kemudian usia 8 tahun Rp 2.112,72/Kg, usia 9 tahun Rp 2.140,28/Kg, usia 10-20 tahun Rp 2.189,82/Kg, usia 21 tahun Rp 2.161,19/Kg.
Lalu usia 22 tahun Rp 2.136,78/Kg, usia 23 tahun Rp 2.107,84/Kg, usia 24 tahun Rp 2.074,83/Kg, usia 25 tahun Rp 2.001,25/Kg.
Sedangkan untuk harga CPO Rp 10.250,25, harga inti Rp 5.020,82/Kg. (Ant)