GenPI.co Sumsel - Kudapan khas Palembang yang satu ini selalu tersaji saat Lebaran tiba.
Namanya kue delapan jam, dinamakan seperti itu karena sesuai dengan lama memasaknya.
Bahkan, kue delapan jam ini merupakan salah satu warisan budaya tak benda (WBTB).
Pada zaman dahulu kala, kue ini hanya bisa dinikmati kaum bangsawan.
Apalagi, bahan baku yang dibutuhkan sangat mahal saat itu.
Ditambah, proses pembuatan kue ini harus tepat dalam delapan jam.
Bila lebih atau kurang dari delapan jam, cita rasa dan tekstur kue ini akan berbeda.
Jika pengukusannya kurang dari delapan jam, kue dengan cita rasa manis legit dan lembut ini tidak akan terasa kenyal cenderung mudah hancur.
Hal itu dikarenakan karena adonan yang diolah belum terbentuk kuat.
Lalu bagaimana cara membuat kue delapan jam? Berikut resep kreasi @resepkini:
1. Kocok telur dan gula pasir hingga larut namun jangan terlalu mengembang. Tuang susu kental manis, aduk. Masukkan terigu dan vanili, aduk. Tuang margarin cair, aduk rata.
2. Tuang adonan ke dalam loyang. Kukus selama delapan jam dengan api kecil hingga matang.
3. Jika sudah benar-benar dingin, potong-potong kue kemudian sajikan. (*)