GenPI.co Sumsel - Lonjakan harga kedelai impor yang saat ini mencapai Rp13.000 per kilogram (Kg) atau naik dua kali lipat dari sebelumnya, dikeluhkan pengusaha tempe di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Keluhan itu disampaikan Hamdani, pengusaha tempe di Baturaja, Rabu (29/6).
“Tentu sangat memberatkan kami sebagai produsen karena kedelai impor merupakan bahan baku utama untuk membuat tempe dengan kualitas baik,” ujarnya.
BACA JUGA: Dikawal Polisi, Jemaah Calon Haji OKU Berangkat ke Palembang
Hamdani mengungkapkan, kenaikan harga kedelai tersebut sudah terjadi sejak awal tahun lalu.
Pihaknya sendiri mengaku terpaksa menyiasatinya kenaikan harga kedelai tersebut agar tidak merugi.
BACA JUGA: Kemenag OKU: 148 Jemaah Calon Haji Dinyatakan Negatif Covid-19
Sebab, ia khawatir dengan kenaikan harga tempe dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini di pasaran akan semakin menurunkan daya beli masyarakat.
Karena itu, lanjutnya, sebagian besar perajin di Kabupaten OKU menyiasatinya dengan mengurangi ukuran dan ketebalan tempe tanpa menaikkan harga jual di pasaran yang berkisar Rp5.000-10.000 per batang.
BACA JUGA: Komplotan Pencuri Trafo Listrik Milik PLN Ditangkap Polres OKU
Ia pun berharap pemerintah segera mencarikan jalan keluar untuk menurunkan harga kedelai impor sehingga omzet penjualannya bisa kembali normal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News