Duh! Sepekan Setelah Iduladha, Harga Cabai di OKU Masih Menggila

Duh! Sepekan Setelah Iduladha, Harga Cabai di OKU Masih Menggila - GenPI.co SUMSEL
Ilustrasi - Pedagang menata cabai merah yang dijualnya di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/7/2021). (Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya/hp)

GenPI.co Sumsel - Sepekan setelah Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah, harga cabai merah keriting di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan masih tinggi.

Harga cabai masih berada di angka Rp120.000 per kilogram (Kg) masih sama seperti pada H-3 Iduladha.

Kondisi tersebut dikatakan Dona, pedagang cabai di Pasar Atas Baturaja, Kabupaten OKU, Senin (18/7).

BACA JUGA:  Jelang Iduladha, Harga Cabai Merah di OKU Tembus Rp120.000 Per Kg

“Sudah satu Minggu pasca Lebaran harga cabai merah keriting tidak bergerak turun masih sama di angka Rp120.000/Kg seperti pada H-3 Iduladha,” ujarnya di Baturaja.

Dona menduga, tingginya harga cabai merah disebabkan oleh pengiriman cabai dari sentra produksi di Pulau Jawa sangat terbatas.

BACA JUGA:  Atasi Mahalnya Harga Cabai Merah, Sumsel Kembangkan Klaster

Selain itu, tingginya harga cabai juga disebabkan dari gagal panen yang dialami banyak petani di Pulau Jawa akibat cuaca ekstrem.

“Secara otomatis stok cabai di Baturaja juga sangat terbatas sehingga harganya masih mahal. Kalau harga normal paling sekitar Rp50.000/Kg,” tuturnya.

BACA JUGA:  Respons Kenaikan Harga Cabai, Koordinasi TPID Sumsel Diperkuat

Para pedagang pun mengeluhkan kondisi tersebut karena berdampak pada turunnya daya beli masyarakat hingga lebih dari 50 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya