6 Perkara Dihentikan Kejari OKU Lewat Restorative Justice

6 Perkara Dihentikan Kejari OKU Lewat Restorative Justice - GenPI.co SUMSEL
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Asnath Anytha Idatua Hutagalung memberikan surat ketetapan penghentian penuntutan kepada salah satu tersangka yang perkaranya dihentikan melalui restorative justice pada Januari 2022. (Foto: ANTARA/Edo Purmana/22)

GenPI.co Sumsel - Sebanyak tuntutan enam perkara dihentikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) lewat penyelesaian perkara tindak di luar persidangan dengan pihak terkait atau restorative justice.

Hal itu diungkapkan Kepala Kejari Kabupaten OKU, Asnath Anytha Idatua Hutagalung di Baturaja, Kamis (2/6).

Asnath mengatakan, enam perkara yang dihentikan, antara lain pencurian brondol kelapa sawit milik PT Perkebunan Mitra Ogan, tiga kasus penganiayaan, dan perkara kecelakaan lalu lintas.

BACA JUGA:  Satgas OKU Sebut Banyak Warga Tak Pakai Masker di Luar Ruangan

Asnath menegaskan jika pihaknya tidak memungut biaya apapun alias gratis dalam menyelesaikan kasus tersebut.

“Selama prosesnya kami tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun. Sekali lagi saya tegaskan tidak ada transaksional dalam proses restorative justice ini,” tuturnya.

BACA JUGA:  Perumahan KPR di Baturaja OKU jadi Kampung Tertib Berlalu Lintas

Asnath menjelaskan jika restorative justice merupakan penyelesaian perkara di luar pengadilan.

Penyelesaian itu melibatkan pelaku dan keluarga tersangka atau korban dengan pihak-pihak terkait untuk mencari keadilan bersama serta lebih mengedepankan pemulihan keadaan seperti semula.

BACA JUGA:  Harga Telur Ras Meningkat, Warga Baturaja OKU Berburu Telur Pecah

Pemberlakuan restorative justice terhadap tindak pidana dengan syarat-syarat tertentu, seperti tersangka belum pernah tersandung kasus tindak pidana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya