Realisasi Belanja Sumsel Masih Rendah, Kemenkeu Beber Penyebabnya

Realisasi Belanja Sumsel Masih Rendah, Kemenkeu Beber Penyebabnya - GenPI.co SUMSEL
Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) Sumsel di Kanwil DJP Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung di Palembang, Jumat (29/7/2022). (Foto: Jati Purwanti/GenPI.co Sumsel)

GenPI.co Sumsel - Realisasi belanja daerah Provinsi Sumatera Selatan hingga triwulan kedua 2022 masih di bawah 30 persen. 

Capaian itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Sumsel, Lydia Kurniawati Christyana di Palembang, Jumat (29/7).

Lydia mengungkapkan data tersebut dalam Konferensi Pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) Sumsel di Kanwil DJP Sumsel dan Kepulauan Bangka Belitung, Jumat. 

BACA JUGA:  DJPB: Provinsi Sumsel Lambat Serap APBN April 2022

Pihaknya mencatat, hingga Juni 2022 realisasi belanja daerah Sumsel baru mencapai 28,34 persen atau Rp11,25 triliun. 

Lydia menyebutkan, realisasi belanja daerah tersebut berasal dari pagu belanja tahun 2022 sebesar Rp39,7 triliun.

BACA JUGA:  DJPB: Penerimaan Negara Sumsel Naik 26,03 Persen pada April 2022

"Untuk belanja daerah paling dominan yakni dari belanja pegawai yang realisasinya mencapai Rp5,39 triliun," ujarnya. 

Adapun realisasi belanja daerah tertinggi yakni oleh pemerintah daerah (pemda) Banyuasin sebesar 44,91 persen, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur sebesar 43,26 persen dan Palembang sebesar 37,36 persen. 

BACA JUGA:  Program Penghapusan Biaya BBNKB-Denda PKB di Sumsel Diperpanjang

Sementara itu, realisasi belanja terendah tercatat di Kabupaten Lahat yakni 17,63 persen dan  Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sebesar 14,63 persen. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya