PMK Mulai Mengamuk, Omzet Pedagang Daging Sapi di OKU Turun

PMK Mulai Mengamuk, Omzet Pedagang Daging Sapi di OKU Turun - GenPI.co SUMSEL
Omzet penjualan daging sapi potong di pasar tradisional Baturaja, Kabuaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan turun sejak adanya wabah PMK. (Foto: ANTARA/HO/22)

GenPI.co Sumsel - Omzet penjualan para pedagang daging sapi potong di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu turun akibat kasus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak.

Adi, pedagang daging sapi potong di Pasar Atas Baturaja mengaku khawatir dengan adanya kasus penularan PMK yang berdampak pada omzet penjualannya yang menurun drastis.

Padahal, biasanya dalam sehari ia dapat menjual daging sapi hingga 40 kilogram (Kg) hingga 50 Kg.

BACA JUGA:  Diskannak OKU Imbau Para Peternak Waspada Penyakit Mulut dan Kuku

Sejak adanya wabah PMK, dirinya menjual daging sapi paling banyak 30 Kg per hari.

Sebab, sejumlah konsumen mengaku takut membeli daging sapi potong sejak adanya isu PMK yang menjangkit hewan ternak seperti sapi di tanah air.

BACA JUGA:  DKPP Sumsel: 16 Sapi di 4 Kabupaten-Kota Terdeteksi PMK

“Mudah-mudahan penyakit menular pada hewan ternak sapi tersebut tidak sampai masuk ke Kabupaten OKU,” tuturnya.

Dirinya berharap, para peternak dan rumah potong di Kabupaten OKU berperan aktif dalam memastikan kesehatan hewan sebelum dipotong.

BACA JUGA:  Gawat! Ada Sapi Terjangkit PMK, Sumsel Masuk Status Kuning

Widi, pedagang daging sapi lainnya juga mengeluhkan sepinya pembeli daging sapi sejak wabah PMK yang menjangkit hewan ternak berkaki empat itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya