GenPI.co Sumsel - Kudapan khas Palembang yang satu ini selalu tersaji saat Lebaran tiba.
Namanya kue delapan jam, dinamakan seperti itu karena sesuai dengan lama memasaknya.
Bahkan, kue delapan jam ini merupakan salah satu warisan budaya tak benda (WBTB).
BACA JUGA: Laris Manis Kue Lebaran Warga Binaan Lapas Perempuan Palembang
Pada zaman dahulu kala, kue ini hanya bisa dinikmati kaum bangsawan.
Apalagi, bahan baku yang dibutuhkan sangat mahal saat itu.
BACA JUGA: Lapis Kojo, Kue Basah Lebaran yang Legendaris dari Palembang
Ditambah, proses pembuatan kue ini harus tepat dalam delapan jam.
Bila lebih atau kurang dari delapan jam, cita rasa dan tekstur kue ini akan berbeda.
BACA JUGA: Nasi Minyak, Sajian Kuliner Khas Palembang yang Bikin Nagih
Jika pengukusannya kurang dari delapan jam, kue dengan cita rasa manis legit dan lembut ini tidak akan terasa kenyal cenderung mudah hancur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News