Atasi Mahalnya Harga Cabai Merah, Sumsel Kembangkan Klaster

Atasi Mahalnya Harga Cabai Merah, Sumsel Kembangkan Klaster - GenPI.co SUMSEL
Pedagang menata cabai merah keriting yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2022). (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan/aa)

GenPI.co Sumsel - Provinsi Sumatera Selatan akan mengembangkan klaster tanaman cabai untuk mengatasi tingginya kebutuhan komoditas tersebut.

Hal itu dikatakan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat membuka Rapat Koordinasi Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan di Palembang, Rabu (29/6).

Herman mengatakan, dengan adanya klaster cabai akan memudahkan kegiatan pembibitan, penanaman, pemanenan, pascapanen, hingga pemasaran.

BACA JUGA:  Respons Kenaikan Harga Cabai, Koordinasi TPID Sumsel Diperkuat

“Tapi tidak semua daerah bisa dibuatkan klaster cabai, harus dipilih-pilih yang memang potensial,” ujarnya.

Untuk itu, ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan analisa mendalam terkait jenis cabai yang dapat menjadi kebutuhan utama masyarakat Sumatera Selatan.

BACA JUGA:  Penjelasan Disperindag OKU Soal Naiknya Harga Cabai Merah

“Cabai itu bermacam-macam jenisnya, yang mana yang paling banyak dibutuhkan dan tanam yang itu dulu,” tuturnya.

Apalagi, kenaikan harga cabai merah keriting hingga Rp90.000-100.000 per kilogram cukup memprihatinkan karena memberatkan masyarakat.

BACA JUGA:  Pedagang Pasar di OKU Menjerit, Harga Cabai Tembus Rp80.000

Karena itu, menurutnya penting untuk memperkenalkan dan menerapkan ‘digital farming’ kepada petani karena dapat membantu penanaman cabai dari gagal panen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya