Penenun Songket dan Usaha Kain Jumputan di Palembang Lagi Bahagia

Penenun Songket dan Usaha Kain Jumputan di Palembang Lagi Bahagia - GenPI.co SUMSEL
Penenun songket dan pelaku usaha kain jumputan di Palembang lagi bahagia karena mendapatkan suntikan modal dari KUR dan UMi. (Foto: ANTARA/Dolly Rosana)

GenPI.co Sumsel - Rita Zahara, penenun songket asal Palembang mendapatkan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) dari Bank Mandiri sebesar Rp50 juta.

“Tambahan modal ini untuk bayar karyawan dari sebelumnya delapan orang kini sayeka tambah jadi 28 orang,” ujarnya di Palembang, Minggu (17/4).

Rita sangat bersyukur dapat mengakses pembiayaan KUR tersebut karena dirinya selalu kekurangan modal kerja.

BACA JUGA:  Pewarna Alami Jadi Primadona Penenun Kain Songket Palembang

Menurutnya, dalam pembuatan songket membutuhkan modal yang tidak sedikit, khususnya upah bagi penenun.

Satu stel kain songket yang terdiri dari kain dan selendang bisa dikerjakan selama satu bulan oleh penenun.

BACA JUGA:  Kampung Tuan Kentang, Wisata Belanja Kain Tradisional Palembang

Biasanya pembuatan kain songket menggunakan alat tenun bukan mesin (atbm) dengan harga jual sekitar Rp1,5 juta-3 juta.

Dari tambahan modal sebesar Rp50 juta tersebut, Rita dapat menghasilkan sekitar 25 lembar kain atau meningkat hingga tiga kali lipat dari sebelumnya.

BACA JUGA:  Wawako Bongkar Rahasia Kasus Stunting di Palembang Bisa Turun

“Setidaknya dengan adanya tambahan modal ini saya bisa membesarkan usaha,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya